Perancangan Infografis Tentang School Bullying Menggunakan Teknik Motion Graphic
DOI:
https://doi.org/10.32815/jeskovsia.v1i2.379Kata Kunci:
Infografis, Motion Graphic, School BullyingAbstrak
Sekolah merupakan jenjang pendidikan yang harus dilalui sebelum meneruskan ke tingkat yang lebih tinggi. Di lingkungan sekolah bullying terus terjadi, bahkan cenderung diwariskan dan hadir dalam berbagai bentuk yang tidak kita sadari. Kasus kekerasan di sekolah menengah atas merupakan yang paling tinggi. Sehingga diperlukan untuk merancang sebuah media infografis yang dapat menyampaikan pesan tentang school bullying di tingkat SMA menggunakan teknik motion graphic. Untuk membuat sebuah media infografis dibutuhkan pengumpulan data melalui metode studi pustaka dan wawancara. Kemudian data yang diperoleh dirangkum dan dianalisa menjadi poin-poin penting. Tahapan perancangan infografis berupa visualisasi pembuatan objek karakter dan background, proses editing penambahan effect dan audio hingga yang terakhir adalah tahapan rendering. Elemen visual dan audio dikomposisikan menggunakan teknik motion graphic yang membuat target audience lebih cepat dan mudah untuk memahami informasi yang ada dalam infografis. Kesimpulan dari perancangan infografis ini yaitu pentingnya keahlian dalam desain grafis, keterampilan dalam menerapkan effect dan memperbanyak referensi tentang infografis. Distribusi infografis ini diupload di channel youtube kemudian link akan dishare di grup-grup SMA. Selain itu akan digunakan sebagai media pembelajaran oleh guru bimbingan konseling. Berdasarkan hasil pengujian produk melalui kuesioner dapat diambil kesimpulan bahwa responden menanggapi infografis ini dengan baik dan sangat layak untuk dipublikasikan.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak cipta pada artikel akan dialihkan ke JESKOVSIA (Jurnal Desain Komunikasi Visual Asia) jika artikel tersebut telah diterima untuk diterbitkan. Author menyatakan mengalihkan seluruh hak cipta, tanpa batasan apapun kepada JESKOVSIA. Author dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa artikel yang telah dibuat adalah karya asli penulis yang tertera di artikel, kecuali untuk materi yang jelas diidentifikasi sumber aslinya, dengan pemberitahuan izin dari pemilik hak cipta jika diperlukan. Pengalihan hak cipta mencakup hak eksklusif untuk memperbanyak dan mendistribusikan artikel, termasuk cetak ulang, terjemahan, reproduksi fotografis, microform, form elektronik (offline, online) atau reproduksi lain yang serupa.