Pengukuran Penerimaan Sistem Kartu Rencana Studi (SIMAKA) di STMIK Asia Malang Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Modifikasi Hwang dan Yi
Kata Kunci:
Sistem Informasi, Kartu Rencana Studi (KRS, Computer Self-Efficacy, TAMAbstrak
Pemanfaatan Sistem Informasi kartu rencana studi (KRS) STMIK Asia Malang sudah dipakai selama bertahun tahun. Sistem KRS yang ada memiliki dampak kemudahan bagi para mahasiswa dalam kegiatan KRS-an yang dilakukan setiap semesternya, di sisi lain manfaat yang dirasakan masih belum optimal bagi para mahasiswa. Sistem KRS yang ada hanya dipandang sebagai kewajiban mahasiswa terhadap institusi karena sistem itu diimplementasikan pihak kampus dalam pengisian Kartu Rencana Studi (KRS). Hal ini dikemukakan mahasiswa dalam pertanyaan yang dikemukakan melalui kuesioner bagian II yaitu wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan dan tingkat penerimaan pengguna sisem Kartu Rencana Studi (KRS) STMIK Asia Malang dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) yang telah dikembangkan lebih lanjut oleh Hwang dan Yi. Hubungan regresi antar konstruk dalam TAM diteliti dengan Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan software SmartPLS versi 3.0 M3. Penelitian dilakukan terhadap 120 responden pengguna sistem KRS dengan menyebar kuesioner yang berisi 24 indikator pengukur konstruk laten untuk menjawab delapan hipotesis yang diajukan. Hasil pengujian menggunakan = 0,05 menunjukkan bahwa Pengaruh Computer Self-Efficacy (CSE) terhadap Perceived Ease of Use (PEOU) dengan nilai korelasi sebesar 0,589 (H1 diterima), Computer Self-Efficacy (CSE) terhadap Actual System Use (ASU) dengan nilai korelasi sebesar 0,181 (H2 ditolak), PEOU terhadap Perceived Of Usefulness (POU) dengan nilai korelasi sebesar 0,683 (H3 diterima), PEOU terhadap Attitude Toward Using (ATU) dengan nilai korelasi sebesar 0,088 (H4 ditolak), POU terhadap ATU dengan nilai korelasi sebesar 0,733 (H5 diterima), POU terhadap Behavioral Intention To Use (BITU) dengan nilai korelasi sebesar 0,055 (H6 ditolak), ATU terhadap BITU dengan nilai korelasi sebesar 0,715 (H7 diterima), dan BITU terhadap Actual System Use (ASU) dengan nilai korelasi sebesar 0,384(H8 diterima). Artinya ada tiga hipotesis yang ditolak dimana kemampuan berkomputer secara mandiri (CSE) baik atau sebaliknya tidak mempengaruhi kenyamanan penggunaan secara nyata (ASU) dan kemudahan yang dirasakan (PEOU) terhadap sikap positif untuk menggunakan sistem tersebut (ATU) tidak mempunyai pengaruh positif, Persepsi manfaat dalam penggunaan sistem (POU) tersebut tidak mampu memberikan kepercayaan responden dalam meningkatkan penggunaan (BITU) tidak mempunyai pengaruh positif. Dari tiga hipotesis yang ditolak ada dua hipotesis yang harus menjadi perhatian yaitu persepsi kemudahan (PEOU) dan persepsi manfaat (POU) yang tidak berpengaruhi secara positif terhadap penggunaan dan peningkatan penggunaan sistem. Hal ini mengindikasikan adanya kelemahan sistem yang belum bisa diterima oleh user dalam pemakaian sistem. Indikasi tersebut bisa dibandingkan dengan hasil evaluasi kuesioner bagian II yaitu wawancara terhadap responden terhadap kendala dan pandangan tentang sistem yang sudah ada dimana mengarah kearah harus adanya perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih baik lagi.
Unduhan
File Tambahan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Setelah diterima untuk publikasi, penulis mengalihkan hak cipta artikel mereka kepada Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia. Ini mencakup hak untuk mereproduksi, mentransmisikan, dan menerjemahkan materi dalam bentuk atau medium apa pun.
Sementara dewan redaksi berusaha memastikan keakuratan, mereka tidak bertanggung jawab atas isi artikel atau iklan. Tanggung jawab sepenuhnya berada pada penulis dan pengiklan masing-masing.
Materi di situs web dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY 4.0). Di bawah lisensi ini, pengguna bebas untuk berbagi dan menyesuaikan materi untuk tujuan apa pun, termasuk penggunaan komersial, asalkan persyaratan lisensi terpenuhi. Kebebasan ini tidak dapat dicabut oleh pemberi lisensi dalam kondisi tersebut.