Analisis Jaringan Saraf Tiruan Model Perceptron Pada Pengenalan Pola Pulau di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.32815/jitika.v11i1.56Kata Kunci:
Jaringan Saraf Tiruan, Perceptron, Pola PulauAbstrak
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah menganalisa sistem jaringan saraf tiruan menggunakan model perceptron pada pengenalan pola pulau di Indonesia. Model jaringan perceptron biasa digunakan untuk pengenalan pola, karakter, maupun simbol, termasuk pola pulau-pulau di Indonesia. Analisis dilakukan berdasarkan nilai alpha (α) dan threshold (θ) pada setiap pola masukan pada perhitungan manual dengan excel dan diimplementasikan menggunakan program visual basic. Selanjutnya analisis dilakukan dengan cara membandingkan nilai alpha (α) dan threshold (θ) pada excel maupun visualbasic dan hasil pengenalan pola pulau-pulau besar di Indonesia didapatkan hasil yang sama, sehingga dapat disimpulkan keakurasian antara perhitungan keduanya. Analisis juga dilakukan terhadap laju pemahaman yang dimodifikasi mempengaruhi kecepatan iterasi, hal ini dilihat dari perubahan nilai net pada setiap perubahan nilai alpha (α).Hasil analisis perubahan laju pemahaman pada tabel modifikasi laju pemahaman menunjukkan bahwa semakin besar laju pemahaman semakin besar pula respon unit keluaran sehingga proses pemahaman menjadi lambat, begitu pula sebaliknya.
Unduhan
File Tambahan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Setelah diterima untuk publikasi, penulis mengalihkan hak cipta artikel mereka kepada Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia. Ini mencakup hak untuk mereproduksi, mentransmisikan, dan menerjemahkan materi dalam bentuk atau medium apa pun.
Sementara dewan redaksi berusaha memastikan keakuratan, mereka tidak bertanggung jawab atas isi artikel atau iklan. Tanggung jawab sepenuhnya berada pada penulis dan pengiklan masing-masing.
Materi di situs web dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY 4.0). Di bawah lisensi ini, pengguna bebas untuk berbagi dan menyesuaikan materi untuk tujuan apa pun, termasuk penggunaan komersial, asalkan persyaratan lisensi terpenuhi. Kebebasan ini tidak dapat dicabut oleh pemberi lisensi dalam kondisi tersebut.